Peran Olahraga Bagi anak Usia Dini
Diposkan oleh Arum Yuli Ambarkati
Olahraga
adalah merupakan sebuah proses kegiatan yang sistematis untuk mendorong
membina serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial.
Olahraga merupakan sebuah wadah bagi manusia untuk mengeksplorasi
pengalaman geraknya dengan olahraga individu akan menjadi bugar serta
kualitas hidup menjadi lebih baik tak terkecuali pada anak usia dini
sekalipun mereka juga sedini mungkin harus diperkenalkan oleh aktivitas
olahraga atau aktivitas jasmani walaupun itu hanya olahraga yang sifat
nya tidak terstruktur seperi jalan, bersepeda, bermain lompat tali dan
berlari-larian dengan melakukan aktivitas gerak seperti itu motorik anak
akan lebih baik serta tumbuh kembang mereka menjadi optimal.
Kata kunci : Olahraga, usia dini, motorik
Olahraga dan pengertiannya
Makna
olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang
dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan.
Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictionary (1980)
yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan,
dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di
Amerika Serikat).Menurut Toto Mucholik olahraga di definsikan sebagai
proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat
mendorong mengembangkan dan membina potensi-potensi jasmaniah dan
rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam
bentuk permainan, perlombaan, pertandingan, dan prestasi puncak dalam
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan pancasila. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa olahraga adalah proses sistematis dan terprogram yang dilakukan
guna mencapai kesejahteraan jasmani, rohani dan sosial yang
diaplikasikan dalam berbagai aktivitas permainan, perlombaan maupun
pertandingan. Oleh karena itu olahraga harusnya menjadi sebuah kebutuhan
yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena mengingat manfaat
yang sangat besar bagi tubuh manusia. Adapun ruang lingkup olahraga itu
sendiri terbagi atas 3 jenis yang setiap jenisnya mempunyai tujuannya
masing-masing:
1. Olahraga Pendidikan
Olahraga
yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan teratur dan
berkelanjutan, untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, ketrampilan,
kesehatan dan kebugaran jasmani.
2. Olahraga Rekreasi
Olahraga
yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang
tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat
setempat untuk kesehatan, kebugaran dan kegembiraan.
3. Olahraga
Prestasi Olahraga yang membina dan mengembangkan olahraga (atlet)
secara terencana,berjenjang dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk
mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi
keolahragaan. Jadi olahraga merupakan sebuah aktivitas yang terukur
untuk mengembangkan atau memperbaiki kualitas hidup manusia agar lebih
bugar serta produktif dalam menjalankan hidupnya.
Olahraga
juga merupakan sebuah barometer bagi kemajuan suatu bangsa, dengan
prestasi olahraga yang baik tentunya akan menjadi sebuah kebanggan bagi
suatu bangsa oleh karena itu Penciptaan kualitas SDM dalam bidang
olahraga seharusnya dimulai sejak dini, karena merupakan cikal bakal generasi penerus bangsa, sehingga harus dipersiapkan sedini mungkin agar dapattercapainya sebuah perkembangan dan prestasi yang
optimal. Pada usia kanak-kanak misalnya anak cenderung melakukan sebuah
aktivitas-aktivitas jasmani walaupun itu masih terlihat sangat
sederhana contohnya seperti bermain yang didalam bermain tersebut
melibatkan aktivitas-aktivitas jasmani seperti berjalan,berlari,
melompat dan meloncat tanpa mereka sadari aktivitas tersebut menunjukan
seberapa baik kualitas pertumbuhan gerak jasmani mereka karena setiap
anak mempunyai
kualitas gerak yang berbeda-beda sesuai dengan usia dan pertumbuhan
mereka untuk itu selaku orang tua dan guru penjas khususnya harus jeli
melihat perkembangan gerak anak tersebut, sehingga mulai dari sedini
mungkin, anak sudah mulai diperkenalkan sedikit demi sedikit dengan
beberapa cabang olahraga yang nantinya akan mereka pilih sesuai dengan
minat dan bakatnya. Dalam hal ini juga anak tidak dapat dipaksakan dalam
memilih cabang olahraga yang mereka senangi, untuk itu selaku orang
tua, guru dan pelatih hendaknya memberikan kebebasan kepada anak-anak
untuk memilih cabang olahraga yang diminatinya kelak serta tidak
membatasi kebebasan gerak anak tersebut untuk selalu beraktivitas dan
berkreativitas, karena pada dasarnya masa kanak-kanak adalah masa dimana
anak tersebut mencoba mengeksplorasi gerak serta pengetahuan mereka.
Hakekat anak usia dini
Anak
usia dini merupakan individu yang berbeda, unik dan memiliki
karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Maka usia dini
merupakan masa keemasan dimana stimulasi seluruh aspek pengembangan
berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya masa awal
kehidupan anak merupakan masa terpenting dalam rentang kehidupan seorang
anak. Usia dini merupakan usia dimana anak mulai mengenal diri dan
lingkungan di sekitarnya oleh karena itu pada masa ini anak harus diberi
berbagai stimulus atau rangsangan agar tumbuh kembangnya menjadi baik.
Stimulus tersebut dapat berupa pendidikan, dengan pendidikan anak-anak
menjadi lebih terarah khususnya dalam hal bermain anak akan diarahkan
oleh guru atau pembimbing untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang
bermanfaat bagi perkembangan fisik dan mentalnya. Pendidikan usia dini
merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani anak sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya serta memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan
lebih lanjut.
Karakteristik Anak Usia dini
Anak
usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, psikis,
sosial, moral dan sebagainya. Masa kanak-kanak juga masa yang paling
penting untuk sepanjang usia hidupnya. Sebab masa kanak-kanak adalah
masa pembentukan pondasi dan masa kepribadian yang akan menentukan
pengalaman anak selanjutnya. Sedemikian pentingnya usia tersebut maka
memahami karakteristik anak usia dini menjadi mutlak adanya bila ingin
memiliki generasi yang mampu mengembangkan diri secara optimal.
Pengalaman yang dialami anak pada usia dini akan berpengaruh kuat
terhadap kehidupan selanjutnya. Pengalaman tersebut akan bertahan lama.
Bahkan tidak dapat terhapuskan, walaupun bisa hanya tertutupi. Bila
suatu saat ada stimulasi yang memancing pengalaman hidup yang pernah
dialami maka efek tersebut akan muncul kembali walau dalam bentuk yang
berbeda. Beberapa hal menjadi alasan pentingnya memahami karakteristik
anak usia dini. Sebagian dari alasan tersebut dapat diuraikan
sebagaimana berikut :
- Usia dini merupakan usia yang paling penting dalam tahap perkembangan manusia, sebab usia tersebut merupakan periode diletakkannya dasar struktur kepribadian yang dibangun untuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu perlu pendidikan dan pelayanan yang tepat.
- Pengalaman awal sangat penting, sebab dasar awal cenderung bertahan dan akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya, disamping itu dasar awal akan cepat berkembang menjadi kebiasaan. Oleh karena itu perlu pemberian pengalaman awal yang positif.
- Perkembangan fisik dan mental mengalami kecepatan yang luar biasa, dibanding dengan sepanjang usianya. Bahkan usia 0 – 8 tahun mengalami 80% perkembangan otak dibanding sesudahnya. Oleh karena itu perlu stimulasi fisik dan mental.
Ada banyak hal yang diperoleh dengan memahami karakteristik anak usia dini antara lain :
- Mengetahui hal-hal yang dibutuhkan oleh anak yang bermanfaat bagi perkembangan hidupnya.
- Mengetahui tugas-tugas perkembangan anak sehingga dapat memberikan stimulasi kepada anak agar dapat melaksanakan tugas perkembangan dengan baik.
- Mengetahui bagaimana membimbing proses belajar anak pada saat yang tepat sesuai dengan kebutuhannya.
- Menaruh harapan dan tuntutan terhadap anak secara realistis.
- Mampu mengembangkan potensi anak secara optimal sesuai dengan keadaan dan kemampuan.
Perkembangan anak usia dini
Anak
usia dini (0 – 8 tahun) adalah individu yang sedang mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai
lompatan perkembangan karena itulah maka usia dini dikatakan sebagai golden age (usia
emas) yaitu usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya.
Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik. Secara lebih rinci
akan diuraikan karakteristik anak usia dini sebagai berikut :
- Usia 0 – 1 tahun
Pada
masa bayi perkembangan fisik mengalami kecepatan luar biasa, paling
cepat dibanding usia selanjutnya. Berbagai kemampuan dan ketrampilan
dasar dipelajari anak pada usia ini. Beberapa karakteristik anak usia
bayi dapat dijelaskan antara lain :
- Mempelajari ketrampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri dan berjalan.
- Mempelajari ketrampilan menggunakan panca indera, seperti melihat atau mengamati, meraba, mendengar, mencium dan mengecap dengan memasukkan setiap benda ke mulutnya.
- Mempelajari komunikasi sosial. Bayi yang baru lahir telah siap melaksanakan kontrak sosial dengan lingkungannya. Komunikasi responsif dari orang dewasa akan mendorong dan memperluas respon verbal dan non verbal bayi.
Berbagai
kemampuan dan ketrampilan dasar tersebut merupakan modal penting bagi
anak untuk menjalani proses perkembangan selanjutnya. Anak pada usia ini
memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan masa sebelumnya. Secara
fisik anak masih mengalami pertumbuhan yang pesat. Beberapa
karakteristik khusus yang dilalui anak usia 2 – 3 tahun antara lain :
- Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada di sekitarnya. Ia memiliki kekuatan observasi yang tajam dan keinginan belajar yang luar biasa. Eksplorasi yang dilakukan oleh anak terhadap benda-benda apa saja yang ditemui merupakan proses belajar yang sangat efektif. Motivasi belajar anak pada usia tersebut menempati grafik tertinggi dibanding sepanjang usianya bila tidak ada hambatan dari lingkungan.
- Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Diawali dengan berceloteh, kemudian satu dua kata dan kalimat yang belum jelas maknanya. Anak terus belajar dan berkomunikasi, memahami pembicaraan orang lain dan belajar mengungkapkan isi hati dan pikiran.
- Anak mulai belajar mengembangkan emosi. Perkembangan emosi anak didasarkan pada bagaimana lingkungan memperlakukan dia. Sebab emosi bukan ditemukan oleh bawaan namun lebih banyak pada lingkungan.
Anak usia 4 – 6 tahun memiliki karakteristik antara lain :
- Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagai kegiatan. Hal ini bermanfaat untuk mengembangkan otot-otot kecil maupun besar.
- Perkembangan bahasa juga semakin baik. Anak sudah mampu memahami pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya dalam batas-batas tertentu.
- Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukkan dengan rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar. Hal itu terlihat dari seringnya anak menanyakan segala sesuatu yang dilihat.
- Bentuk permainan anak masih bersifat individu, bukan permainan sosial. Walaupun aktifitas bermain dilakukan anak secara bersama.
Karakteristik perkembangan anak usia 7 – 8 tahun antara lain :
- Perkembangan kognitif anak masih berada pada masa yang cepat. Dari segi kemampuan, secara kognitif anak sudah mampu berpikir bagian per bagian. Artinya anak sudah mampu berpikir analisis dan sintesis, deduktif dan induktif.
- Perkembangan sosial anak mulai ingin melepaskan diri dari otoritas orangtuanya. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan anak untuk selalu bermain di luar rumah bergaul dengan teman sebaya.
- Anak mulai menyukai permainan sosial. Bentuk permainan yang melibatkan banyak orang dengan saling berinteraksi.
- Perkembangan emosi anak sudah mulai berbentuk dan tampak sebagai bagian dari kepribadian anak. Walaupun pada usia ini masih pada taraf pembentukan, namun pengalaman anak sebenarnya telah menampakkan hasil.
Manfaat berolahraga bagi anak usia dini
Budaya hidup sehat dengan olaharaga tentunya harus menjadi sebuah life style ataupun
gaya hidup bagi setiap individu dalam segala usia tidak terkecuali usia
dini. untuk menerapkan budaya hidup sehat dengan berolahraga tentunya
harus dimulai dari keluarga khususnya orang tua dengan mengajak anak
sedini mungkin untuk berolahraga sehingga anak nantinya akan terbiasa
melakukan aktivitas jasmani yang dilakukan oleh orang tuanya, karena
apabila anak mempunyai gerak yang cukup tentunya perkembangan motoriknya
akan menjadi baik dan terhindar dari obesitas dan segala macam
penyakit. Pada saat sekarang ini terlihat bahwa partisipasi anak usia
dini dalam bidang olahraga semakin besar ini terbukti telah banyak
dibukanaya club-club olahraga atau sekolah-sekolah sepak bola bagi anak
sekolah dasar. dalam
institusi pendidikan pun semakin diperhatikan sarana dan prasarana
kompetisi olahraga, bahkan sampai dengan kompetisi olahraga usia dini
tingkat nasional, keterlibatan atlit-atlit usia dini ini juga tidak
terlepas dari keterlibatan orang dewasa sebagai pelatih, Pembina maupun
orang tua atlet oleh karena itu pelatihan olahraga usia dini harus
dilakukan secara terus menerus dan terprogram agar dapat terciptanya
atlet-atlet usia dini yang potensial, olahraga juga mempunyai peran yang
sangat penting bagi anak usia dini khususnya bagi tumbuh dan kembang
anak agar menjadi optimal baik dari segi fisik, mental dan emosionalnya.
Untuk itu tulisan ini akan membahas secara spesifik tentang peranan
olahraga bagi anak usia dini. Dari
aspek fisik olahraga bagi anak usia dini merupakan hal yang sangat
berperan penting dalam tumbuh kembang nya secara jasmani. Aktivitas
fisik yang tepat akan memacu tumbuh kembang anak secara optimal tapi itu
bukan berarti anak harus melakukan senam jasmani setiap hari seperti
hal nya orang dewasa, olahraga bagi anak terutama anak balita tidak
harus dalam
bentuk gerakan terstruktur, seperti senam jasmani, barai gym, atau
bulutangkis. Kegiatan seperti bersepeda, bermain lompat tali dan
berlari-larian itu sudah merupakan latihan jasmani bagi anak dan
mendukung anak untuk mengeksplorasi gerak agar menjadi lebih baik.
Olahraga untuk anak sarat dampak positif seperti disebut dibawah ini.
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Organik
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible(tidak
dapat kembali ke asal). Sedangkan perkembangan adalah perubahan atau
diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa. Aktivitas yang
bersemangat, teratur serta terus menerus sangat penting untuk
mempertebal lapisan persendian, memperkuat pengikat ke tulang, serta
pengikat tulang-tulang dalam tubuh. Sehingga kemampuan paru-paru, jantung dan saluran darah dalam menyuplai oksigen ke jaringan-jaringan.Memperkokoh dan memperkuat tulang serta memelihara jaringan-jaringan lemak tubuh, mengurangi
komposisi lemak tubuh serta dapat Mengendalikan obesitas karena
pengeluaran energi tubuh meningkat, selain itu juga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel-sel agar berkembang secara optimal dengan melakukan aktivitas fisik tersebut.
2. Keterampilan Neomusculer / Motorik
Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, dan spinal cord.
Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar
adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar sedangkan motorik
halus adalah gerakan tubuh dengan menggunakan otot-otot halus. Adapun
pencabaran sebagai berikut :
a. Keterampilan gerak kasar
Pada
usia dini diharapkan anak mampu melakukan gerakan-gerakan motorik kasar
seperti, menurunkan tangga langkah demi langkah, berjalan mundur,
berlari dan langsung, melompat-lompat dengan kaki bergantian, berjinjit
dengan tangan di pinggul, melambungkan bola tenis dengan satu tangan dan menangkapnya dengan menggunakan dua tangan.
Di samping hal ini, sebagai guru harus memperhatikan anak dalam
kegiatan yang dilakukan. Anak-anak belum menyadari seberapa besar bahaya
yang ada disekitarnya,maka dari itu sebagai guru harus memberi
peringatan dan mengawasi langsung pada saat anak bermain.
b. Motorik Halus
Motorik
halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot
kecil atau halus. Gerakan ini lebih mengarah terhadap gerak koordinasi
mata dan tangan dan kemampuan pengendalian yang baik, yang
memungkinkannya untuk melakukan ketepatan dan kecermatan dalam
gerakannya.
3. Perkembangan intelektual
Olahraga
juga bermanfaat untuk perkembangan intelektual. Olahraga juga
memberikan kesempatan kepada anak untuk bergetrak mengekspresikan
dirinya. Meneriakan suara sesuai dengan gerakan yang dilakukan.
Mengaktifkan fungsi kognitif melalui peran simbolik, pengembangan
bahasa, dan penggunaan simbol-simbol di awal usia muda, dan
mengembangkan kemampuan belajar strategis, membuat keputusan,
mengintegrasikan informasi, dan memecahkan masalah-masalah pada
perkembangan usia selanjutnya.
4. Perkembangan emosional dan sosial
Pendidikan jasmani berguna bagi perkembangan pribadi dan sosial yang menuntutupaya individu dan interaksi dengan yang lain. Perolehan
nilai-nilai sosial yang diinginkan seperti kerjasama, komitmen,
kepemimpinan kejujuran serta tanggung jawab dan toleransi perlu
diajarkan melalui partisipasi dalam pengajaran berbasis aktivitas.
Menyukai aktivitas fisik akan menigkatakankepercayaan diri dan kesadaran sosial. Damon & Hart, 1982 (Peterson, 1996) menyatakan bahwa kemampuan fisik berkaitan erat dengan self image anak. Anak yang memiliki kemampuan fisik yang lebih baik di bidang olahraga akan menyebabkan dia dihargai teman-temannya.
Aktivitas jasmani
juga memberikan suatu kesempatan untuk pelepasan ketegangan emosional
melalui cara-cara yang tepat. Manakala partisipasi ditunjukkan siswa
yang juga didukungpula oleh lingkungan, para siswa dapat
meningkatkan perasaan self-esteem mereka ,melepaskan ketegangan, dan
mengembangkan inisiatif, mengarahkan diri, dan berkreativitas.Hal tersebut juga seiring dengan hasil penelitian yang dilakukanEllerman, 1980 (Peterson, 1996) bahwa kemampuan motorik yang baik berhubungan erat dengan self-esteem.
Kesimpulan
Usia dini adalah usia yang paling baik untuk memacu tumbuh kembang anak agar pertumbuhan dan perkembangannya menjadi optimal. Tumbuh kembang menekankan pada 4 aspek kemampuan dasar anak yang perlu mendapatkan
rangsangan yaitu: kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak
halus,kemampuan bicara dan berbahasa, serta kemampuan bersosialisasi
(berinteraksi) dan kemandirian. Motorik anak perlu dilatih agar dapat
berkembang dengan baik. Perkembangan motorik anak berhubungan erat
dengan kondisi fisik dan intelektual anak. Faktor gizi, pola pengasuhan
anak, dan lingkungan ikut berperan dalamperkembangan motorik anak. setelah
anak meguasai pola dasar gerak dengan baik anak mulai dapat dikenalkan
dengan jenis olahraga permainan yang lebih kompleks, yang melibatkan
kerjasama dan kompetisi. Dalam masa ini, yang diperlukan anak adalah
kegembiraan dalam melakukan latihan olahraga. Setelah mereka beranjak
dewasa barulah diberikan latihan-latihan sesuai dengan proporsinya.
Peranan olahraga usia dini sebagai pembentuk dasar dalam membina atlit
usia lanjut, dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi olahraga
nasional maupun internasional.
Peran Olahraga Bagi anak Usia Dini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar